Subscribe:

Pages

Cari Blog Ini

Selasa, 17 Mei 2011

Hidop Yang Kekal

Apa yang torang punya di dunia ini, itu kasih yang cuma sementara saja. Karena itu samua cuma Dia pe bae. Supaya torang samua di berkati. Mar jangan kwa lupa tu hidop yang kekal yang Dia da janji for torang samua. Ba ba dekat pa Dia. Kong hidop slalu mo iko Dia pe Firman. Jangan cari harta dunia, lebe bae tong cari harta di sorga. Jangan nanti torang manyasal. Lebe bae skarang tong cari Tuhan. Karena Tuhan Yesus ada ba janji for torang. Mo kase hidop yang kekal di Surga...

Rabu, 20 April 2011

Tidak ada yang tidak BERGUNA....

"Tidak Ada Manusia Yang Tidak Berguna Di Dunia Ini Karena Hakekat Manusia Memang Di Ciptakan Saling Berguna Diantara Sesamanya"

Cuaca sedang panas-panasnya disiang hari, membuat para penghuni di muka bumi menahan diri untuk beraktivitas karena tidak kuasa melawan teriknya sang surya. Tak terkecuali dengan seekor kelinci putih yang berada di balik semak-semak. Sang kelinci mencari tempat teduh yang akan digunakan untuk istirahat siang. Akhirnya, ketemu juga di bawah pohon besa yang sangat rindang yang membuat cahaya matahari tidak bisa menembus rimbunnya dedaunan.

"Wah... Tempat ini cocok untuk tidur siang" ucap kelinci pada dirinya sendiri. Semilir yang sepoi-sepoi membuat kelinci itu terbang kedunia impian. Sang kelinci terlelap.

Tiba-tiba dari atas pohon, jatuh ranting kering tepat di samping tubuh kelinci. Sekoyong-koyong kelinci tersebut kaget dan terbangun. Nafasnya ngos-ngosan dan detak jantungnya tidak beraturan. Memerlukan waktu yang lama untuk menguasai diri dari keterkejutannya. Sesudahnya, si kelinci pun mencari tahu apa yang barusan membuatnya terkejut. Si kelinci pun mendapatkan sumbernya karena dia ingat betul sebelum dirinya memejamkan mata tidak ada ranting kering di sekitarnya dan ia pun yakin bahwa suara tadi memang dari tempat dimana ranting itu berada.

Spontan air muka kelinci pun berubah, kali ini dirinya bukan kaget melainkan dirinya sangat sedih dengan kejadian yang baru saja menimpanya.
"Aku benar-benar tidak berguna, hanya gara-gara ranting kering yang jatuh, aku kaget setengah mati" Kelinci itu bergumam.

Kesedihan kelinci makin lama makin menjadi dan ia pu hampir depresi dan terus merasakan dirinya adalah Makhluk Tuhan yang paling tidak berguna di muka bumi ini. Ia duduk tersungkur.

Kemudian ada seekor monyet melintas dan melihati si kelinci yang bermuram durja.
"Hai... kelinci apa yang sedang terjadi padamu? kelihatannya kamu sangat sedih?" tanya monyet yang telah berada di depannya. "Tuan monyet, aku sedih karena aku merasa aku adalah makhluk yang paling tidak berguna di dunia ini. Masa' hanya karena sepucuk ranting kering yang rapuh jatuh dari pohonnya, aku terkejut setengah mati" Kelinci itu menceritakan sebab yang membuatnya sedih.
"Ha..ha.. iya, kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna" sang monyetpun membenarkan sambil tertawa.
"Jadi apa yang harus aku lakukan?" Suara kelinci hampir tidak terdengar meminta pendapat dari Tuan monyet. "Dari sini tidak jauh ada sebuah sungai. Karena kamu memang benar-benar tidak berguna maka terjun kepadanya" Saran monyet.
"Kamu benar. Buat apa aku hidup dan menjadi makhluk yang tidak berguna" Setelah itu kelinci pun berlalu. Dengan langkah gontai menuju sungai yang dimaksud. walaupun hatinya sangat perih tapi tekadnya sudah mantap untuk mengakhiri hidupnya. Ini adalah jalan keluar yang paling baik bagi sikelinci.

Bibir sungaipun mulai kelihatan dan langkah kelinci pun makin mendekati. Ia mempercepat langkahnya untuk segera terjun ke sungai, namun mendadak ada seekor katak kaget dengan hentakan kaki kelinci dan langsung menceburkab diri ke dalam sungai. Saat itu kelincipun menghentikan langkahnya.
"Ternyata ada makhluk lain yang lebih tidak berguna dari aku, buat apa aku bunuh diri" Kelinci tersadar bahwa dirinya yang terkejut oleh sebuah ranting kering dan katak dikejutkan oleh kelinci.
"Bukankah katak itu jauh lebih tidak berguna" Kembali kelinci mempertegas dan langsung meninggalkan sungai dengan hati yang tidak gundah lagi dan gairah hidup kembali kepada dirinya.
Sementara dari kejauhan, sang monyet tersenyum melihat si kelinci itu telah menyadari kekeliaruannya. Ia adalah monyet bijak yang tidak menyadarkan dengan omongan. Tetapi lebih pada petunjuk untuk melakukan sesuatu yang dapat menyadarkan diri sendiri.



Banyak orang di dunia ini menganggap dirinya sendiri tidak berguna yang membuatnya tidak percaya diri dan merasa minder, selalu menganggap dirinya tidak mampu dalam melakukan suatu pekerjaan. Padahal, kita semua tahu bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna dan kita pun menyadari bahwa setiap manusia diciptakan dengansegala kelebihan dan kekurangan. Buang jauh-jauh kata "Aku tidak berguna" dan ganti menjadi "AKU SANGAT BERGUNA". Buang jauh-jauh kata "Aku tidak bisa" dan ganti menjadi "AKU SANGAT BISA". Ucapkan setiap saat dan dimanapun kamu berada. Kita tidak perlu menjadi orang lain, kita cukup jadi diri kita sendiri, dan setiap orang pasti berguna bagi orang lain.

Oleh : Andy Stevanio

Selasa, 19 April 2011

Saat ini adalah MASA DEPAN....

"Kunci SUKSES dalam hidup adalah melakukan apa yang perlu kita lakukan pada saat ini"

Di suatu sore ada seorang anak kecil sedang berjalan-jalan di taman. Disaat sedang asyik-asyiknya menikmati indahnya keasrian rimbunnya pepohonan dan semilirnya sepoi, langkahnya terhenti karena matanya tertangkap tingkah seorang bapak-bapak yang sedang melamun dengan tatapan mata yang kosong. Hati anak kecil itupun terusik untuk mencari tahu apa yang membuat bapak tersebut melamun seolah-olah dunia ini sudah tidak punya harapan lagi untuk hidupnya.

"Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat sedih?" tanya anak kecil itu dengan polos.
"Anak kecil, kamu tidak akan mengerti masalah orang tua seperti saya" jawab bapak tadi dengan malas-malasan. "Tapi saya ingin tahu, bapak?" anak kecil itu mendesak.
"Baiklah, saya beritahu kamu. Bapak sedang menyesali masa lalu. mengapa dulu bapak tidak berusaha keras untuk saat ini".

Setelah mendapatkan jawaban, anak kecilpun berlalu dan meneruskan perjalanan sorenya. Namun belum lama berjalan, lagi-lagi jiwanya terusik dengan sikap bapak-bapak yang lain. kali ini yang dilihat olehnya adalah seorang bapak yang mondar-mandir tidak karuan. Anak kecil itu pun menghampiri bapak tersebut dan mencari tahu apa yang sedang menimpanya.

"Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat gelisah?"
"Anak kecil, jika nanti kamu sudah sebesar saya, kamu akan mengerti" jawab bapak itu. "Tapi saya ingin tahu sekarang, bapak?" "Baiklah, bapak akan memberi tahu kamu. Bapak sedang memikirkan masa depan bapak. Bapak takut masa depan bapak suram karena sampai saat ini bapak masih belum punya bekal apa-apa"

Setelah itu anak kecil tersebut meninggalkan bapak yang sedang mencemaskan masa depannya. Tidak jauh dari situ, anak kecil kembali menemukan seorang bapak-bapak yang sedang sibuk bekerja. tapi wajahnya terlihat sangat senang, tidak ada kesedihan ataupun kegelisahan seperti kedua bapak yang dijumpai tadi. Kembali pikiran anak kecil itu berkecamuk untuk mendapatkan sebuah pertanyaan.
"Mengapa bapak begitu gembira, padahal bapak sedang bekerja keras?" Anak kecil tersebut semakin penasaran. Hanya dalam sekejap dirinya menemukan tiga bapak-bapak yang memiliki sikap yang berbeda-beda.

"Anak kecil, ketahui bapak sedang tidak bekerja keras tetapi bapak hanya bekerja. Dan yang membuat bapak gembira adalah karena apa yang bapak kerjakan sesuai dengan keinginan hati bapak".


"Sebelumnya saya telah menemui seorang bapak yang sedang menyesali masa lalunya dan seorang lagi sedang mencemaskan masa depannya. Apakah bapak tidak mempunyai masa lalu dan masa depan?" 

Bapak tadi tertawa sejenak kemudian baru menjawab pertanyaan anak kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang luar biasa.

"Anakku, detik ini akan menjadi masa lalu bagi detik berikutnya, dan detik berikutnya adalah masa depan detik ini. Maka jalani detik ini dengan sebaik-baiknya".

Ingatlah sahabatku, masa depan bukanlan nasib yang telah digariskan kepada setiap manusia apalagi ada di tangan tukang ramal. "Walaupun nasib kita digariskan sebagai raja kalau kita tidak berusaha selamanya tidak akan bisa menjadi seorang raja. Sebaliknya, jika nasib kita digariskan sebagai pengemis jika kita bekerja keras pasti tidak akan jadi pengemis".

Bila kita sudag melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya pada saat ini, maka tidak ada lagi alasan untuk menyesali masa lalu dan memikirkan masa depan. Semua dimulai dari saat ini. Seperti kata bapak yang ketiga yang ditemui anak kecil pada cerita di atas "detik ini akan menjadi masa lalu bagi detik berikutnya, dan detik berikutnya adalah masa depan detik ini".


"Dengan waktu sedetik kita bisa membeli batangan emas, namun batangan emas tidak akan bisa membeli waktu sedetik".