Subscribe:

Pages

Cari Blog Ini

Selasa, 19 April 2011

Saat ini adalah MASA DEPAN....

"Kunci SUKSES dalam hidup adalah melakukan apa yang perlu kita lakukan pada saat ini"

Di suatu sore ada seorang anak kecil sedang berjalan-jalan di taman. Disaat sedang asyik-asyiknya menikmati indahnya keasrian rimbunnya pepohonan dan semilirnya sepoi, langkahnya terhenti karena matanya tertangkap tingkah seorang bapak-bapak yang sedang melamun dengan tatapan mata yang kosong. Hati anak kecil itupun terusik untuk mencari tahu apa yang membuat bapak tersebut melamun seolah-olah dunia ini sudah tidak punya harapan lagi untuk hidupnya.

"Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat sedih?" tanya anak kecil itu dengan polos.
"Anak kecil, kamu tidak akan mengerti masalah orang tua seperti saya" jawab bapak tadi dengan malas-malasan. "Tapi saya ingin tahu, bapak?" anak kecil itu mendesak.
"Baiklah, saya beritahu kamu. Bapak sedang menyesali masa lalu. mengapa dulu bapak tidak berusaha keras untuk saat ini".

Setelah mendapatkan jawaban, anak kecilpun berlalu dan meneruskan perjalanan sorenya. Namun belum lama berjalan, lagi-lagi jiwanya terusik dengan sikap bapak-bapak yang lain. kali ini yang dilihat olehnya adalah seorang bapak yang mondar-mandir tidak karuan. Anak kecil itu pun menghampiri bapak tersebut dan mencari tahu apa yang sedang menimpanya.

"Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat gelisah?"
"Anak kecil, jika nanti kamu sudah sebesar saya, kamu akan mengerti" jawab bapak itu. "Tapi saya ingin tahu sekarang, bapak?" "Baiklah, bapak akan memberi tahu kamu. Bapak sedang memikirkan masa depan bapak. Bapak takut masa depan bapak suram karena sampai saat ini bapak masih belum punya bekal apa-apa"

Setelah itu anak kecil tersebut meninggalkan bapak yang sedang mencemaskan masa depannya. Tidak jauh dari situ, anak kecil kembali menemukan seorang bapak-bapak yang sedang sibuk bekerja. tapi wajahnya terlihat sangat senang, tidak ada kesedihan ataupun kegelisahan seperti kedua bapak yang dijumpai tadi. Kembali pikiran anak kecil itu berkecamuk untuk mendapatkan sebuah pertanyaan.
"Mengapa bapak begitu gembira, padahal bapak sedang bekerja keras?" Anak kecil tersebut semakin penasaran. Hanya dalam sekejap dirinya menemukan tiga bapak-bapak yang memiliki sikap yang berbeda-beda.

"Anak kecil, ketahui bapak sedang tidak bekerja keras tetapi bapak hanya bekerja. Dan yang membuat bapak gembira adalah karena apa yang bapak kerjakan sesuai dengan keinginan hati bapak".


"Sebelumnya saya telah menemui seorang bapak yang sedang menyesali masa lalunya dan seorang lagi sedang mencemaskan masa depannya. Apakah bapak tidak mempunyai masa lalu dan masa depan?" 

Bapak tadi tertawa sejenak kemudian baru menjawab pertanyaan anak kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang luar biasa.

"Anakku, detik ini akan menjadi masa lalu bagi detik berikutnya, dan detik berikutnya adalah masa depan detik ini. Maka jalani detik ini dengan sebaik-baiknya".

Ingatlah sahabatku, masa depan bukanlan nasib yang telah digariskan kepada setiap manusia apalagi ada di tangan tukang ramal. "Walaupun nasib kita digariskan sebagai raja kalau kita tidak berusaha selamanya tidak akan bisa menjadi seorang raja. Sebaliknya, jika nasib kita digariskan sebagai pengemis jika kita bekerja keras pasti tidak akan jadi pengemis".

Bila kita sudag melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya pada saat ini, maka tidak ada lagi alasan untuk menyesali masa lalu dan memikirkan masa depan. Semua dimulai dari saat ini. Seperti kata bapak yang ketiga yang ditemui anak kecil pada cerita di atas "detik ini akan menjadi masa lalu bagi detik berikutnya, dan detik berikutnya adalah masa depan detik ini".


"Dengan waktu sedetik kita bisa membeli batangan emas, namun batangan emas tidak akan bisa membeli waktu sedetik".

0 komentar:

Posting Komentar